الأربعاء، 14 سبتمبر 2011

CINTA hanyalah kemasan, semua yang ada didalamnya hanyalah kepedihan
dan penderitaan belaka. Mau atau tidak, kita harus merasakan-nya,
karena itu adalah sunnatullah terhadap semua makhluk-Nya. Imam
al-Bushiri bertutur dalam Burdanya:
والحب يعترض اللذات بالألم
" Dan CINTA dapat merubah hal2 yang nikmat menjadi penderitaan".

Selagi 'kemasan' tersebut masih ada digenggaman kita, terasa sulit
sekali kita mengakui penderitaan-nya. Kita akan merasakan kepedihan
dan mengakui penderitaan itu setelah Allah SWT mencabutnya (kemasan)
dari kita.

Tapi kita jangan salah persepsi. Allah SWT menitipkan rasa CINTA
dihati semua makhluk-Nya, tidak lepas dari hikmah ilahiyah yang begitu
besar. Karena dengan CINTA-lah Allah SWT memakmurkan dunia ini dengan
berbagai macam makluk hidup. Setiap individu yang hidup didunia ini,
semenjak zaman Nabi Adam 'alaihissalam hingga zaman kita sekarang ini,
semuanya bermula dan tidak lepas dari CINTA. Maha suci Dzat yang
menciptakan CINTA.

Apakah kita memilih kepedihan yang berujung dg kenikmatan (surga)?
Atau sebaliknya, kepedihan berujung dengan kepedihan (neraka)? Itu
semua tergantung bagaimana kita mengarahkan CINTA tersebut.

(( Qo'ah, 04 03 1432 H ))

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق