الثلاثاء، 13 سبتمبر 2011

Alaskaki Nabi Turut Isra' Mi'raj

Bismillaah, walhamdulillaah, wassholaatu 'alaa Rosuulillaah, wa 'alaa aalihii wa shohbihii waman waalah, walaa haulaa walaa quwwata illaa billaah.

Suatu ketika Al-imam Yusuf an-Nabhani menggubah dua bait syair dalam rangka memuji alaskaki Nabi SAW yang berbunyi :
- على رأس هذا الكون نعل محمد # علت فجميع الخلق تحت ظلاله
- 'Alaa ro'si haadzal kauni na'lu Muhammadin # 'alat fajamii'ul kholqi tahta dzilaalihii
- لدى العرش موسى نودي اخلع وأحمد # إلى العرش لم يؤمر بخلع نعاله
- Ladal 'arsyi muusa nuudiyakhla' wa Ahmadun # ilal 'arsyi lam yu'mar bikhol'i ni'aalihii
Artinya :
- " Diatas alam semesta ini terdapat alaskaki Nabi Muhammad SAW yang mulia. Dimana seluruh makhluk berada dibawah naungannya.
- Nabi Musa as dihadapan lembah yg disucikan "Thuwa" diperintah untuk melepas alaskaki-Nya (lihat Q.S. Thaahaa : 12), sedangkan Nabi kita Muhammad SAW dihadapan 'Arsy (kerajaan Allah) tidak diperintah untuk melepasnya".
Seorang mufti Hadlromut al-habib Abdurrohman ibn Ubaidillah as-Seggaf ketika mendengar dua bait syair diatas, beliau merasa kurang setuju dan spontanitas menyanggahnya dengan dua bait syair pula, yaitu :
- يقولون إن المصطفى ليلة السرى # إلى العرش لم يؤمر بخلع نعاله
- Yaquuluuna innal Musthofa lailatassuroo # ilal 'arsyi lam yu'mar bikhol'i ni'aalihii
- وهذا محال عندنا فى مقام من # تواضعه لله أسنى خلاله
- wa haadza muhaalun 'indanaa fii maqoomi man # tawaadluu'uhu lillaahi asnaa khilaalihii
artinya :
- " Mereka berkata bahwa ketika Rosululloh SAW Isro' Mi'roj tidak diperintah untuk melepas alaskaki-Nya dihadapan 'Arsy.
- Ketahuilah bahwa hal itu adalah mustahil bagi sosok manusia yang senantiasa tawdlu' (rendah diri) dihadapan Allah SWT ".
Setelah kejadian diatas, Habib Abdurrohman ibn Ubaidillah didatangi Rosululloh SAW dalam mimpi. Rosululloh SAW membawa selembar kertas yang bertuliskan dua bait syair milik imam an-Nabhani, seraya bertanya : " wahai cucuku ibn Ubaidillah ! Apakah engkau pernah membaca kitab al-Bukhori? Coba rujuk kembali disana tentang dua bait syair ini ". Setelah Habib ibn Ubaidillah bangun dari tidurnya beliau langsung bergegas membuka kitab al-Bukhori. Sambil dibantu rekan2, beliau dengan penuh rasa penasaran mencari bab yang berkaitan dengan syair imam an-Nabhani tersebut. Namun hasilnya nihil, beliau tidak mendapat bab yang dimaksud Rosululloh SAW itu.
Dihari berikutnya habib ibn Ubaidillah didatangi kembali oleh Rosululloh SAW sambil membawa kitab al-Bukhori, Rosululloh SAW langsung mnunjukkan kepada ibn Ubaidillah (bab sholat Rosululloh memakai alaskaki). Dari sanalah beliau berkesimpulan, jika Rosululloh SAW ketika munajat kepada Allah dalam sholat pernah memakai alaskaki, maka tidak menutup kemungkinan bila beliau memakainya pula ketika munajat kepada Allah di 'Arsy sewaktu Isra' Mi'roj. Karena Allah SWT menjadikan sholat sebagai mi'roj ruhani bagi setiap mukmin. Dari itu Habib ibn Ubaidillah taroju' (menarik kembali) sanggahan beliau terhadap Imam An-Nabhani.

Kisah diatas diceritakan oleh Abuya Sayyid Muhammad ibn Alawi al-Maliki, beliau mendengar dari Sayyid Alawi al-Maliki, dan Sayyid Alawi mendengar langsung dari Habib Abdurrohman ibn Ubaidillah as-Seggaf.
Nafa'anallaahu bihim..

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق