الخميس، 6 سبتمبر 2012

:: Pertanyaan 2 ::

assalaamu'alaikum ust
ust saya mau nanya tentang sholatnya org musafir
termasuk sholat org umroh
ini ada teman yg meksa kalau rosul selalu melakukan sholat qoshor selama umroh
termasuk umroh 19 hari, sholatnya diqoshor 2 rakaat
tapi tdk dijama'
jadi rosululloh itu kt dia paling jauhnya bepergian 19 hr

terus selama itu sholatnya 2 rakaat yg dhuhur, ashar dan isya"
nyuwun tolong nggh ust, sumbernya bagaimana, dasarnya bagaoimana
ini katanya ada penulis yg mengatakan
penulis buku tata sholat safar itu punya pengalaman sholat disana n dia di belakang imam dan dia juga datang duluan dg tertib dia nunggu rokaat ke 2 baru berdiri sholat ... ga ditegur selesainya malah dipeluk n di bilang alim....(berilmu)..
benar ini ada ust?
jazakumullah ahsana maa jaza' ibadahushshoolihiin nggh, mohon maaf lahir batin nggh....

trs dia mengkaitkan sholat qoshor td itu dengan bahwa sholat pertama kali yg dikenalkan adalah sholat 2 rakaat sebelum ada sholat maghrib, jadi itu sdh sempurnanya sholat buat musafir... nyuwun tulung nggh.... jazakumullah ust

(( dari bu Asiah, 14 syawal 1433 H ))


JAWABAN:
Wa'alaikumsalam..
- Nggeh, betul Rosulullah tiap kali umroh beliau mengqoshor sholat yang 4 rokaat. Rosulullah mengqoshor sholat sampai 19 hari itu waktu umroh fathu Makkah, itu riwayat ibn Abbas. Riwayat Imran ibn Hushain 18 malam. 2 riwayat itu paling kuat.. ada riwayat yang mengatkan 15 hari, ada juga yang 17 hari, namun riwayat2 itu diperselisihkan dikalangan ulama kedudukan haditsnya.
(sumber: nailul authar, bukhari, muslim, abu daud)
Seharusnya njenengan nanya ke dia dari mana sumbernya, kan dia yang maksa. Walaupun njengan tau..

- betul, ketika umroh Rosulullah hanya qoshor tanpa jama'. Tetapi sholat jama' ada haditsnya sendiri.

- untuk pengalaman penulis itu saya nggak tau bu,, tapi yang jelas, bagi siapapun yang qoshor tidak boleh mengikuti orang yg itmam (menyempurnakan 4 rokaat) walaupun dari 2 rokaat terakhir. Pendapat ini menurut semua madzhab kecuali imam Malik. Kalau dia melakukan itu ikut madzhab Malik berarti memang ALIM.. Karena seseorang yg hendak taqlid ke salah satu madhab selain madzhabnya, ia harus tau aturannya, yaitu tidak boleh ikut 2 madzhab sekaligus dlm 1 ibadah atau dalam 2 ibadah yg sangat berkaitan. Contoh, klo dia mau ngikut madzhab hanafi yg tidak mewajibkan baca fatihah dalam sholat, ia harus berwudlu dg wudlunya madzhab Hanafi, nggak cukup dg wudlunya madzhab Syafi'i. Jadi, klo seorang musafir mau bermakmum kepada orang yg itmam dia harus wudlu dg wudlunya madzhab Maliki.. Klo tidak, ibadahnya akan menjadi TALFIQ (rancu) atau bhs jawanya 'nggak karu-karuan'. Sedangkan TALFIQ dilarang oleh semua Ulama..

- mengenai pengkaitan itu saya kurang tau bu.. Krn pengkitan penulis diatas itu perlu dipertanyakan, dari mana sumbernya??

Trus penulis itu sebenarnya ikut madzhab apa? Seharusnya kalau bukunya itu mau disajikan kepada orang indonesia yang mayoritas bermadzhab asy Syafi'i, dia lebih mengedepankan pendapat2 madzhab Syafi'i, walaupun dia sendiri tidak bermadzhab Syafi'i. Menurut madzhab Syafi'i batas waktu qoshor 4 hari termasuk hari masuk dan hari keluar. Hal itu jika tidak niat bermukim. Kalau bepergian dengan tujuan hendak menyelesaikan suatu hajat, sedangkan dia nggak bisa memastikan kapan selesainya, maka boleh baginya mengqoshor sholat sampai 18 hari sebagaimana riwayat Imron ibn hushain diatas..
Untuk jaraknya 2 marhalah = 16 farsakh = 90 km kurang lebih.
Tapi nggak tau lgi kalau dia nggak ikut madzhab manapun, ya panjang ceritanya kalau gitu.. Hehe

Sama sama bu.. Minal 'aidin wal faizin,, mohon maaf lahir batin..

((Makkah, 18 syawal 1433 H))

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق